Cara memaksimalkan AGROEKOSISTEM (Ekosistem Pertanian)
Berbicara tentang pertanian memang tidak ada habisnya apalagi pertanian adalah kegiatan yang tidak bakal ada matinya selama manusia masih membutuhkan makanan. so banggalah jika kamu adalah mahasiswa pertanian.baikalah mari kita masuk pada topik pembahasan kita kali ini adalah "AGROEKOSISTEM". Apa yang itu agroekosistem dan apa itu ciri-ciri agroekosistem.
Pengertian Agroekosistem
Agroekosistem adalah sistem lingkungan yang telah dimodifikasi dan kelola oleh manusia dalam rangka untuk memenuhi produksi pangan, serat dan produk pertanian lainnya. Sistem lingkungan yang dimodifikasi meliputi lingkungan biotik dan lingkungan abiotik. Struktur agroekosistem didominasi oleh jenis tanaman tertentu yang dipilih oleh manusia dan sering merupakan tanaman baru yang dimasukkan kedalam ekosistem tersebut.
Ciri-Ciri Agroekosistem
1. Agroekosistem pada umumnya tidak memiliki keragaman biotik dan genetik yang tinggi sehingga kurang stabil.
2. Umumnya tanaman yang ada dalam agroekosistem relatif seragam.
3. Terdapat masukan berupa pupuk dan pestisida dan air irigasi, sehingga jaringan tanaman menjadi kaya akan unsur hara.
4. Akibat dari sistem tersebut diatas, dalam agroekosistem sering terjadi letusan populasi organisme pengganggu tumbuhan (OPT).
Kegiatan memodifikasi yang dilakukan manusia dalam membentuk agroekosistem dapat berupa: Introduksi Tanaman, Ekstensifikasi Pertanian, Intensifikasi Pertanian, dan Penghematan Energi Dalam agroekosistem.
A. Introduksi Tanaman
Introduksi tanaman adalah pemindahan tanaman tanaman-tanaman dari satu daerah atau negara ke daerah atau negara lain. Proses pemilihan tanaman yang dikehendaki dari populasi yang tumbuh liar untuk dibudidayakan secara menetap adalah domestifikasi. Manusia membudidayakan berbagai jenis tanaman yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan hidup. ketika manusia berpindah tempat dari suatu daerah ke daerah lain. manusia membawa berbagai jenis tanaman untuk dibudidayakan. kegiatan tersebut disebut introduksi tanaman.
B. Ekstensifikasi Pertanian
Upaya melaksanakan pertanian menetap biasanya dimulai dengan proses pembukaan lahan. membuka areal baru untuk memperluas daerah pertanian disebut ekstensifikasi pertanian.
Tujuan ekstensi pertanian adalah:
1. Meningkatkan produksi secara makro.
2. Memanfaatkan lahan yang berpotensi untuk pertanian.
3. Penyerapan tenaga kerja.
4. Penyebarab penduduk.
C. Intensifikasi Pertanian
Intensifikasi adalah usaha peningkatan produksi persatuan luas tertentu. Intensifikasi pertanian dapat diartikan sebagai upaya pengembangan ilmu dan teknologi pertanaian dalam penyelenggaraan usaha tani, untuk meningkatkan produktivitas lahan usaha tani dengan memperhatikan kelestarian sumber daya alam. Tujuan dilaksanakan intensifikasi pertanian adalah :
1. Meningkatkan Produktivitas lahan usaha tani
2. meningkatkan pendapatan petani
3. meningkatkan kesempatan kerja.
D. Penghematan Energi Dalam Agroekosistem
Upaya untuk mencapai produksi pertanian yang tinggi merupakan industri pengkonsumsi energi yang besar. pertanian semangkin bergantung pada energi fosil. Sektor pertanian harus mengalihkan sumberdaya alam yang tidak dapat diperbarui (non renewable sources) pada pemanfaatan sumberdaya alam yang dapat diperbarui (renwable sources) dengan menerapkan sistem teknologi yang menganur prinsip energi masukan rendah.
Penghematan energi dan mengurangi ketergantungan pertanian terhadap energi fosil contohnya adalah :
1. teknik penyematan nitrogen pada tanaman leguminose (Rotasi tanaman pangandengan tanaman leguminosa)
2. Inokulasi rhizobium
3. Pemanfaatan azolla untuk mengurangi ketergantungan pada pupuk N
4. Pemanfaatan bioteknologi untuk ketersediaan hara (Bakteri pelarut P).
5. Pemanfaatan Mikoriza untuk membantu ketersediaan hara P bagi tanaman.
6. dan lain sebagainya.
Baiklah semoga bermanfaat stay toon di artikel berikutnya ya. baca juga Pelestarian Plasma Nutfah Nabati
Pengertian Agroekosistem
Agroekosistem adalah sistem lingkungan yang telah dimodifikasi dan kelola oleh manusia dalam rangka untuk memenuhi produksi pangan, serat dan produk pertanian lainnya. Sistem lingkungan yang dimodifikasi meliputi lingkungan biotik dan lingkungan abiotik. Struktur agroekosistem didominasi oleh jenis tanaman tertentu yang dipilih oleh manusia dan sering merupakan tanaman baru yang dimasukkan kedalam ekosistem tersebut.
Ciri-Ciri Agroekosistem
1. Agroekosistem pada umumnya tidak memiliki keragaman biotik dan genetik yang tinggi sehingga kurang stabil.
2. Umumnya tanaman yang ada dalam agroekosistem relatif seragam.
3. Terdapat masukan berupa pupuk dan pestisida dan air irigasi, sehingga jaringan tanaman menjadi kaya akan unsur hara.
4. Akibat dari sistem tersebut diatas, dalam agroekosistem sering terjadi letusan populasi organisme pengganggu tumbuhan (OPT).
Kegiatan memodifikasi yang dilakukan manusia dalam membentuk agroekosistem dapat berupa: Introduksi Tanaman, Ekstensifikasi Pertanian, Intensifikasi Pertanian, dan Penghematan Energi Dalam agroekosistem.
A. Introduksi Tanaman
Introduksi tanaman adalah pemindahan tanaman tanaman-tanaman dari satu daerah atau negara ke daerah atau negara lain. Proses pemilihan tanaman yang dikehendaki dari populasi yang tumbuh liar untuk dibudidayakan secara menetap adalah domestifikasi. Manusia membudidayakan berbagai jenis tanaman yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan hidup. ketika manusia berpindah tempat dari suatu daerah ke daerah lain. manusia membawa berbagai jenis tanaman untuk dibudidayakan. kegiatan tersebut disebut introduksi tanaman.
B. Ekstensifikasi Pertanian
Upaya melaksanakan pertanian menetap biasanya dimulai dengan proses pembukaan lahan. membuka areal baru untuk memperluas daerah pertanian disebut ekstensifikasi pertanian.
Tujuan ekstensi pertanian adalah:
1. Meningkatkan produksi secara makro.
2. Memanfaatkan lahan yang berpotensi untuk pertanian.
3. Penyerapan tenaga kerja.
4. Penyebarab penduduk.
C. Intensifikasi Pertanian
Intensifikasi adalah usaha peningkatan produksi persatuan luas tertentu. Intensifikasi pertanian dapat diartikan sebagai upaya pengembangan ilmu dan teknologi pertanaian dalam penyelenggaraan usaha tani, untuk meningkatkan produktivitas lahan usaha tani dengan memperhatikan kelestarian sumber daya alam. Tujuan dilaksanakan intensifikasi pertanian adalah :
1. Meningkatkan Produktivitas lahan usaha tani
2. meningkatkan pendapatan petani
3. meningkatkan kesempatan kerja.
D. Penghematan Energi Dalam Agroekosistem
Upaya untuk mencapai produksi pertanian yang tinggi merupakan industri pengkonsumsi energi yang besar. pertanian semangkin bergantung pada energi fosil. Sektor pertanian harus mengalihkan sumberdaya alam yang tidak dapat diperbarui (non renewable sources) pada pemanfaatan sumberdaya alam yang dapat diperbarui (renwable sources) dengan menerapkan sistem teknologi yang menganur prinsip energi masukan rendah.
Penghematan energi dan mengurangi ketergantungan pertanian terhadap energi fosil contohnya adalah :
1. teknik penyematan nitrogen pada tanaman leguminose (Rotasi tanaman pangandengan tanaman leguminosa)
2. Inokulasi rhizobium
3. Pemanfaatan azolla untuk mengurangi ketergantungan pada pupuk N
4. Pemanfaatan bioteknologi untuk ketersediaan hara (Bakteri pelarut P).
5. Pemanfaatan Mikoriza untuk membantu ketersediaan hara P bagi tanaman.
6. dan lain sebagainya.
Baiklah semoga bermanfaat stay toon di artikel berikutnya ya. baca juga Pelestarian Plasma Nutfah Nabati
Komentar
Posting Komentar